Freewriting Perlu Insting, Apa itu ???


Menulis Cepat Tanpa Hambatan



Ketika menulis menemukan jalan buntu, tak kunjung ada ide di kepala yang akan dituangkan, atau bahkan pikiran menjadi runyam karena bingung menuliskan dari mana dan harus bagaimana.

Secara umum memang menulis itu membutuhkan waktu berjam-jam belum lagi nanti efeknya ketemu dengan rasa bosan yang membelenggu. Dan itu memang penyakit yang hampir menghinggapi semua penulis baik yang baru belajar nulis seperti saya ataupun mungkin penulis yang sudah menjadi penulis handal. Bahaya penyakit ini adalah biasanya diawali menyerang ke pikiran, cirinya tiba-tiba ide-ide yang kita punya hilang entah kemana. Lalu bingung harus nulis apa lagi, puyeng, dan sederet saudara-saudaranya....hehe..

Dan nanti dampak endingnya yaitu kita akan cape, lelah, malas untuk menulis. Terkadang saat malas menghinggapi ketika mau nulis lagi, tiba-tiba mendadak mendapatkan ide yang bari, lalu kita mulai menulis, lalu apa yang terjadi...? Ditengah jalan sebelum ide baru yang menurut kita lebih bagus itu belum selesai ditulis, tiba-tiba muncul ide baru lagi. Ya, alasan dan pikiran kita sama seperti pertama, yaitu ide baru tersebut lebih lebih dan lebih bagus dari ide pertama.

Ide yang mana..? Ya, ide tadi yg katanya bagus, yang belum selesai ditulis juga dan terus seperti itu  mandeg lagi, mandeg lagi. Dan kondisi seperti itu dalam dunia kepenulisan biasa disebut dengan *Lingkaran Setan Kebuntuan*...😃 Tidak ada kelar-kelarnya. Terkadang, mulai menulis lagi, menulis lagi tapi ya... tadi tidak ada yang selesai, tidak ada karya yang bisa dihasilkan....!!!

Akhirnya apa? mungkin bisa stress. Lalu bagaimana? Mungkin saja, nanti muncul ada pemikiran bapak-ibu, dan kita semua. Anak-anak sekitar rumah yg kurang mengerti pelajaran di sekolah akan dibantu di rumah. 
*Jangan-jangan saya tidak ada bakat untuk menjadi penulis...*

Apakah anda yang pernah mengalami seperti itu...?
Kalau ada... *Selamat....*  Ya.... Selamat, kita senasib...hehe
Itu terjadi pada Pak Firman, tapi itu *dulu......*😃
Iya, insya Allah itu dulu.

Malam ini bersama penulis handal kita akan mempelajari tips jitu cara mudah menulis dan mengatasi semua masalah yang ada saat menulis yaitu dengan freewriting.
Apa itu freewritingFreewriting yaitu teknik menulis cepat tanpa hambatan. Ilustrasi sederhana nya seperti ini. Mari kita bayangkan sama-sama.
Kita akan melalukan ujian atau ujian pegawai, atau ujian2 lainnya yang sangat menentukan. Contohnya dulu UJIAN NASIONAL. Ujian itu akan dimulai dari pukul 07.00 samapi dengan 09.00 selama 120 menit atau 2 jam. Pasti kita harus segera datang tepat waktu agar bisa menyelsaikan ujian itu dengan baik, benar, dan yakin dari 50 soal yang diberikan.

Namun, entah apa yang terjadi, tidak sedikitpun dibayangkan sebelumnya dan tidak terpikir, tiba-tiba saat menuju ke sekolah atau tempat tes ujian jalanan *macet total...*!! Sehingga memakan hampir 1 jam dari durasi tes ujian kita. Kira-kira dalam kondisi seperti itu apa yang kita lakukan? Belum lagi melihat soal-soal yg susah dan masih kosong, belum diisi.

Tapi harus di isi, dikerjakan, dan harus mendapatkan nilai bagus. Waktu terus berjalan. *YA BETUUUUUL*
Sekali lagi apa yg kita lakukan? Betul... *NGEBUUUUT*
Kita harus ngebut mengisi soal ujian itu karena kejar-kejaran dengan waktu.

Itulah gambaran singkat tentang *Freewriting*
Jadi jika ada yang menantang anda menulis 1 hari 5 lembar dalam 30 hari, kira-kira sanggup gak ya? Jika anda berani konsisten menulis 5 lembar perhari, yakin anda akan menjadi seorang penulis yang handal dan produktif. Insya Allah sangat yakin seluruh peserta dari grup 1 hingga 12 insya Allah pasti sanggup.

Intinya langkah pertama yang harus kita lakukan supaya bisa freewriting  adalah segera tulis ide yg muncul, segera tulis, dan tulis sebelum ide itu hilang. Menulis ide yg muncul itu sangat mudah, kapan dan dimanapun, pokoknya tulis.

Jika kita pernah singgah dalam lingkungan setan kebuntuan maka solusinya sederhana sebenarnya namun harus yakin. Idede muncul langsung tulis, sampai ending ide itu dimana. Pokoknya ditulis, yang lupa lewat aja jika situasi tidak memungkinkan. Baru kita cek dan ricek menyangkut situasi ini berkaitan dengan waktu. Ingat kita harus menyiapkan atau meluangkan waktu. *Jangan memanfaatkan waktu luang!!* tetapi kita harus meluangkan waktu yang memungkinkan untuk  dilaksanakan secara kontinyu terus menerus. Tak usah lama-lama, misal 30 sampai 60 menit setiap harinya.

Ketika menulis dan menerbitkan buku, Pak Firman juga mengalami suka dan duka, mulai dari sulitnya menemukan ide yang pas, dan kira-kira bagus gak ya untuk di baca. Kira-kira mau nulis ini, bener gak ya..? Mau nulis itu benar gak ya..? Bagus tidak? Nanti bagaimana kalau jelek? Pokoknya komplit dehhh pada awal mencari ide. Sampai-sampai harus konsul dengan teman dan lain sebagainya...😃

Hingga menemukan suatu kekuatan berupa komitmen bahwa *jelek, kurang bagus, bagus, atau sejenisnya pokoknya ditulis...*

Baru kemudian dari situ mulai dari bagaimana membuat outline. Outline secara garis besar pokoknya harus selesai, kemudian setelah outline jadi dan dalam perjalanannya kemungkinan akan mengalami perkembangan dan sejenisnya. Selanjutnya menulis satu persatu dengan alokasi waktu yang  diluangkan. Waktu menulis yg Pak Firman luangkan biasanya selepas jamaah isya, pulang langsung nulis, sekitar 60 menit terus kontinyu pd waktu itu.

Menulis pada waktu tersebut bukan tidak ada halangan atau tantangan, banyak sekali tantangannnya. Misalnya anak-anak yang minta jalan-jalan lah, minta ini lah, minta itu lah dan lain-lain. Tetapi satu persatu tantangan itu mampu teratasi. Anak-anak juga akan tahu dan menyesuaikan sendiri pada akhirnya. Hingga selsai tulisan-tulisan dalam bentuk buku.

Masalah penerbitan buku, kita semua tahu penerbit itu ada *Indie* dan *Major*. Sebenarnya masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangnnya. Penerbit Indie lebih mudah dan pastinya lebih cepat selesai.

Jikalau kita sedang menulis  freewriting yang pertama dulu tulis aja terus, nanti pada sesi cek and ricek. kalimat-kalimat yang tidak nyambung, salah ketik, dan lain-lainnya. Ada proses editing.
*Menulis* dengan *Editing* adalah dua ilmu yang berbeda...!
Jangan takut salah, justru kadang tulisan yang sederhana itu biasanya terlahir dari hati, tidak neko-neko biasanya akan membawa pembaca kedalamnya.

Tidak ada teknik khusus dalam menulis freewriting karena secara sederhana Freewriting itu tulis secepat-cepatnya terhadap ide yg muncul, jangan takut salah, jangan takut keliru, takut jelek hasilnya, apalagi takut salah ketik. Pokoknya tulis dan tulis sampai habis. Modalnya ide, dan ide bisa muncul dari mana saja. Kadang maaf. Pak Firman pernah membaca sebuah buku, yang hanya bercerita dan menjelaskan tentang maaf *sebuah toilet..* Dari toilet itu terkadang bisa memunculkan ide. Bisa juga ketika kita jalan naik angkutan umum yang sesak penumpang, dll.

Banyak sebenarnya pada sekitar kita, pokoknya tulis saja sampai selesai. Hal-lain lain dalam freewriting nanti pada saat proses editing.

Hasil tulisan yang berkualitas atau kurang berkualitas biasanya, bisa ditentukan dari faktor ide yg muncul, jika yang muncul bagus dan berkualitas, lalu lanjut dengan outline yg berkualitas, maka hasil tulisan juga akan tidak jauh dari situ, yaitu bagus dan berkualitas. Dalam prakteknya menulis berkualitas terkadang menuntut kita agar mengikuti, mematuhi dan lain-lain sebelum tulisan itu selesai ditulis sehingga tulisan kita akhirnya tidak bisa kelar atau selesai. Nah dengan freewriting ini akan mujarab menjawab atau solusi itu. Adapun misal ada yg kurang enak, atau sekiranya kurang pas dll. nanti bisa dilanjut pada tahap editing atau cek dan ricek.

Kesimpulan
Rasa bosan adalah penyakit yang sangat berbahaya melebihi covid 19 hati hati dan waspada dia menyerang dengan tiba tiba maka kita harus pupuskan dengan coba dan coba lagi.
Sampai kapan kita harus mencoba maka jawabannya sampai kita sukses.
Yakin dan percaya lah !
Siapa pun bisa jadi apa pun asalkan dia mau berusaha dan berdoa. Dan kunci utamanya adalah percaya diri.
Terus lah menulis dan menulis jangan pernah berhenti.
Wujud kan cita cita untuk menerbitkan buku.
Kobarkan semangat dalam dada.

Profil Menulis

Nama Lengkap : MUHAMMAD FIRMAN SUWARYA, M.KOM
Instansi : SMPN UNGGULAN SINDANG INDRAMAYU
No.WA / Telp : 085 224 494 765
Alamat Kantor : Jl. Raya Terusan Km.3 Terusan Sindang Indramayu Jwa Barat.
Pendidikan :
- Sarjana, Teknik Informatika STMIK TC Bandung
- Pascasarjana, Teknik Informatika STMIK Eresha
- Universitas Pamulang Tangerang Banten
Buku-buku yang pernah terbit:
Buku Solo:
1. Penerapan Exact Match Pada Singular Value Decomposition
Dengan Menggunakan Discrete Cosine Transform Untuk
Deteksi Pemalsuan Pada Citra (Kun Fayakun, 2019),
2. Persahabatan Sebening Embun (Edwrite, 2019),
3. Sarjana Cangkul (Jmaestro, 2019)

Buku Antologi:
1. Ayo Belajar Informatika (Andi Offset, 2019),
2. Dari Film Pendek Hingga Pandai Sikek (Media Guru, 2019),
3. Indonesia Is We (Media Guru, 2019),
4. Buka Bersama Keluarga (Penerbit Mecca, 2019),
5. Ketika Ramadhan (Penerbit Mecca, 2019),
6. Sajak-sajak Penaku (Mandiri Jaya Publishing, 2019),
7. Syair Pena Para Pujangga (Rumah Produksi Naskah, 2019),
8. Story of Life (eduvation, 2019),
9. Tulisannya pernah beberapa kali dimuat di Surat Kabar Radar
Indramayu Cirebon
10. Penulis artikel di media online
Serta beberapa naskah lain yang tengah diproses oleh penerbit.

Penulis bisa dikunjungi melalui:
1. Email : firmansmuhammad@gmail.com
2. IG : @firmansuwarya,
3. Facebook : Muhammad Firman Suwarya,
4. Blog : gubuginformatika.blogspot.com,
5. Youtube : Youtube.com/c/firmansuwarya


Hidup penulis, Hidup PGRI, Jaya selamanya !
 Wassalamualaikum wr.wb.

Semoga Bermanfaat.
Gemar Membaca
Giat Menulis
#bjh

Komentar

  1. Mantul. Blognya bagus.lanjutkan berkarya.

    BalasHapus
  2. Wah ini materi yang saya ketinggalan.
    Jadi bisa belajar di sini, manjat chat wa sudah terlampau jauh.
    Mantap bu Bunga.

    BalasHapus
  3. Bismillah
    Selasa, 07 Juli 2020, Postingan ke-416. Mohon doanya satu hari satu postingan di blog  www.sarastiana.com
    Model dan Metode Pembelajaran http://www.modelpembelajaran

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pencerahan Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

Trik Mengubah PTK atau Best Practice Menjadi Sebuah Buku